Punten, Ape Takon

Jelajahi Kecamatan kalidawir

Kecamatan Tanggunggunung

Nama “Kalidawir” sendiri memiliki makna yang menarik dan erat kaitannya dengan kondisi geografis daerah ini. “Kali” berarti sungai, sedangkan “dawiran” merujuk pada aliran sungai yang berkelok-kelok atau berputar. Hal ini menggambarkan kondisi sungai-sungai di daerah Kalidawir yang memang memiliki aliran yang khas.

Masyarakat Kalidawir memiliki sejumlah cerita dan legenda lokal yang diwariskan secara turun-temurun tentang asal usul daerah mereka. Salah satu cerita yang terkenal adalah tentang terbentuknya Dusun Kalidawir yang terkait dengan keberadaan sungai dan banyaknya "dawiran" atau "jebolan" di sepanjang tepian sungai. Cerita ini menyebutkan bahwa pada zaman dahulu kala, ada seorang tokoh bernama Mbah Sari Once yang merawat dan menjaga "dawiran" tersebut. Setelah beliau meninggal, makamnya dijadikan tempat yang dianggap suci oleh masyarakat. Keberadaan banyaknya "dawiran" inilah yang kemudian menjadi asal usul nama Dusun Kalidawir.

Seiring berjalannya waktu, Kecamatan Kalidawir terus mengalami perkembangan. Pertanian menjadi salah satu sektor utama yang menopang perekonomian masyarakat. Hal ini tidak mengherankan mengingat kondisi geografis wilayah tersebut yang sebagian besar berupa pegunungan dengan lahan pertanian yang subur. Selain pertanian, sektor pariwisata juga mulai berkembang, terutama dengan hadirnya Pantai Sine yang berada di ujung selatan kabupaten tersebut. Pantai ini menawarkan keindahan alam yang masih alami dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Kecamatan Kalidawir memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, baik di sektor pertanian, pariwisata, maupun sektor lainnya. Namun, seperti halnya daerah lainnya, Kalidawir juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan, serta pengembangan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

Masyarakat Kalidawir dikenal memiliki kekayaan budaya yang tinggi. Tradisi, kesenian, dan adat istiadat setempat masih terpelihara dengan baik. Hal ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat pedesaan di Jawa Timur.

Desa/Kelurahan

  1. Banyuurip
  2. Betak
  3. Domasan
  4. Jabon
  5. Joho
  6. Kalibatur
  7. Kalidawir
  8. Karangtalun
  9. Ngubalan
  10. Pagersari
  11. Pakisaji
  12. Rejosari
  13. Salak Kembang
  14. Sukorejo Kulon
  15. Tanjung
  16. Tunggangri
  17. Winong